Berita UtamaTegal - Slawi

Panen Raya Serentak 14 Provinsi, Sekda Amir Panen Padi di Semboja

×

Panen Raya Serentak 14 Provinsi, Sekda Amir Panen Padi di Semboja

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud (tengah, kemeja putih, berkacamata) mengangkat padi bersama Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Suratman (keempat dari kiri) dan sejumlah pejabat lainnya saat panen raya serentak 14 provinsi di Desa Semboja, Kecamatan Pagerbarang, Senin (07/04/2025).

Bahkan dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali menjalankan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk melindungi petani dari risiko gagal panen, membantu petani pulih dari kerugian finansial dan tetap berproduksi.

“Lewat program ini kita alokasikan bantuan pembiayaan premi asuransi untuk petani senilai Rp180 ribu per hektare per musim tanam, di mana pemerintah pusat akan menanggung 80 persen bantuan preminya atau sekitar Rp144 ribu. Sisanya yang 20 persen akan ditanggung kami, Pemkab Tegal,” ujarnya.

Sebelum acara berlangsung, Amir sempat melakukan simulasi pemanenan padi menggunakan alat combine harvester di lahan pertanian yang berada tepat di depan BUMDes Bintang Bersinar Raya.

Terungkap hasil potensi hasil panen padi berdasarkan pengukuran ubinan oleh petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal baru mencapai 4,5 ton per hektare. Hasil panen di Semboja kali ini tergolong rendah dibandingkan produktivitas rata-rata Kabupaten Tegal yang mencapai 6,4 ton per hektare.

Rendahnya produktivitas padi di Semboja ini disebabkan serangan wereng batang coklat dan penggerek batang padi.

Sekda Amir berharap rendahnya hasil panen padi ini dapat menjadi pembelajaran para petani dan dinas pertanian sebagai pendamping untuk melakukan pemantauan populasi wereng secara rutin untuk mendeteksi serangan dini, mengendalikan populasinya secara alami maupun dengan penggunaan pestisida hingga pemilihan varietas padi tahan wereng.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal Agus Sukoco turut mengamini saran Sekda dan menambahkan perlunya sistem pengelolaah lahan pertanian yang baik seperti pengaturan drainase, penggunaan pupuk yang tepat, dan pengendalian gulma.

Agus juga mengimbau petani untuk menggunakan pupuk organik padat (POP) yang diperkaya dengan agensia hayati. (HR/hn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses