Rubrik Cipok

Cerita Pendek : Tarmin Nyangking Berkat

×

Cerita Pendek : Tarmin Nyangking Berkat

Sebarkan artikel ini
Tradisi Walimahan. Foto Blog Aryowidiyanto

Namun masalah tarmin belum selesai. Sebatang rokok tak kunjung ia dapatkan. Demi memenuhi kebutuhan nikotin di otaknya, Tarmin terpikirkan satu hal. Mungkinkah ia akan menjual berkat yang ada ditanganya. Tidak jadi masalah jika anaknya batal mendapatkan roti itu. Masalah terberatnya adalah ia butuh sebatang kretek.

Tarmin tak berniat langsung pulang kerumahnya. Warung bu ning pun Ia singgahi. Tempat dimana beberapa kepala keluarga berkumpul saling beradu nasib. Tarmin memang kerap kali singgah disana. Bersama bapak-bapak yang lain, sekedar menikmati secangkir kopi dan beberapa gorengan buatan bu ning. Obrolan tentang hal apa saja yang sedang populer, juga obrolan tentang kepala keluarga yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, senantiasa meriuh di warung bu ning setiap harinya.

“kok Pucet, kang Tarmin? Mau pesen kopi biar nggak pucet?” Bu ning menyambut kedatangan Tarmin. Bu ning ternyata dapat memahamin Raut wajah Tarmin.

“terimakasih, Bu Ning. Saya lagi nggak pengin ngopi. Masih kenyang, baru saja saya pulang dari kondangan” jawab Tarmin atas sapaan Bu ning. Tarmin menarik kursi lebih dekat dengan meja untuk ia duduki. Diletakannya Bungkusan berkat di atas meja.

“apa itu kang?” tanya Dendra yang duduk di hadapan Tarmin. Gelas kopi setengah isi tepat dihadapan pria itu, suhunya sudah tak lagi panas. Kemungkinan pastinya Dendra sudah duduk diwarung Bu ning sejak lama. Beberapa gorengan pun sudah di santapnya. Dendra seorang pemuda baru saja diwisuda dua bulan yang lalu. Sarjana Pendidikan kini menjadi gelar tambahan di belakang namanya. Walau selama dua bulan ini juga Dendra masih enggan mengirimkan lamaran kerja ke berbagai instansi. Ia masih ingin menikmati hidupnya sebagai pengangguran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses