“Sekarang ku titip rasa rindu dan ku titipkan luka-luka yang selama ini ku rasakan yang kalian buat,” @Pohjagam.
Kewarasan hanyalah omong kosong tapi keegoisan diri tahta tertinggi setiap makhluk, sekarang obat adalah pamit dengan rasa pahitnya kopi merah tanpa gula. Gundulnya rambut tanda tak cinta dan tandanya banjir tanda tak sayang, hidup bukan tentang uang saja tapi hidup yang sebenarnya adalah nafas. Tapi, nafas yang kau hirup hanya angin lalu yang pamit tanpa memberi kebahagiaan.
Catatan:
Cerita ini ku ambil di saat aku camping bersama komunitas jaga rimba di hutan lindung lereng barat gunung Slamet, mungkin ceritanya sedikit tapi in sya Allah penuh makna. Ayok teman-teman jaga kelestarian alam, tanpanya kita tak bisa apa-apa. Mereka paru-paru dunia jangan rusak mereka, mereka juga ingin hidup dan mati sendiri.
Tentang penulis :
Saya Yofa Hana Elmiska penulis muda asal Tegal dengan nama pena Writerthestars, telah menerbitkan 1 novel solo, 1 antalogi cerpen dan memiliki beberapa cerita di platform online.
Redaksi korantegal.com menerima tulisan untuk dimuat dirubrik cipok (moci dan ndopok), tulisan tersebut bisa berupa Opini, Cerpen, Pengetahuan, Wacana, dll.
Kirim artikel tersebut ke redaksi@korantegal.com atau redaksikorantegal@gmail.com
Isi dari tulisan bukan tanggungjawab Redaksi.










