“Kalau tanggul di wilayah Kota Pekalongan relatif aman, dan sudah ada penguatan tanggul. Namun, kami tadi koordinasi dengan BPBD Kabupaten Pekalongan, stasiun pompa yang ada di Jeruksari milik Kabupaten sampai saat ini belum bisa berfungsi (rusak) dan ada kendala teknis, sehingga pagi ini limpasan air ke permukiman warga Kota Pekalongan semakin tinggi,”tandasnya.
Sementara itu, menindaklanjuti hal tersebut, Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid beserta jajaran dinas terkait meninjau langsung dampak tanggul jebol yang berimbas ke permukiman warga di Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat. Ia mengapresiasi sinergitas yang terbangun antar stakeholder terkait termasuk peran dari masyarakat setempat yang turut terlibat bahu-membahu melakukan penanganan darurat dengan membuat tanggul menggunakan sandbags.
“Walaupun posisi jebolnya tangggul di Kabupaten Pekalongan tapi berdampak ke Kota Pekalongan. Alhamdulillah sinergitas sudah berjalan dengan BBWS Pemali Juana, BPBD Kota dan Kabupaten Pekalongan, Dinsos-P2KB, DPUPR, TNO, Polri dan sebagainya, termasuk warga Kabupaten dan Kota Pekalongan tanpa disuruh semuanya bergerak dan gotong-royong membuat tanggul darurat,”tutur Mas Aaf, sapaan akrabnya di sela-sela kunjungannya di lokasi jebolnya tanggul, perbatasan Kota dan Kabupaten Pekalongan, Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Senin (25/11/2024).
Menurutnya, dari pantauan di lapangan, di lokasi dampak tanggul jebol sudah mulai tertutup dengan tanggul darurat tinggal dilakukan peninggiannya saja. Pada kesempatan tersebut, Pemkot Pekalongan melalui dinas terkait kembali melakukan dropping karung sandbag untuk penguatan tanggul darurat tersebut. Ia menilai, antusias warga juga tetap semangat, mereka bergantian bekerja.
“Menurut Saya kerjasama dan sinergi yang terbangun sudah luar biasa, tidak bisa dilakukan pemerintah sendiri untuk menanggulangi bencana. Mudah-mudahan ini menjadikan komunikasi kita terkait penanganan ini ke Pemerintah Pusat bisa lebih mudah. Sebab, tanggul tersebut sudah dua kali jebol, semoga nanti dari Pemerintah Pusat bisa menganggarkan pembuatan tanggul permanen seperti tanggul yang sudah dibuat di bantaran Sungai Lodji,” harapnya.










