Masih terkait musim hujan, Andri menguraikan, beberapa hal yang dilakukan oleh BPBD dalam menghadapi datangnya musim penghujan, yang pertama adalah melakukan koordinasi secara continu tentang adanya perubahan cuaca kepada dinas atau instansi terkait khususnya BMKG dimana pihaknya akan mendapatkan informasi mengenai kondisi cuaca, baik informasi cuaca harian atau tiga harian. Hasil informasi tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan memberitahukan secara langsung melalui group yang di dalamnya meliputi unsur pimpinan, mulai dari Bupati sampai dengan dinas, instansi dan camat se Kabupaten Pemalang.
Selanjutnya dari informasi tersebut pihaknya kemudian menyampaikan beberapa hal yang perlu untuk diantisipasi dan diperhatikan dimulai dari munculnya situasi cuaca ekstrim atau hujan yang disertai angin kencang ataupun hujan yang disertai badai petir sehingga perlu dilakukan antisipasi dan pengawasan khusus, utamanya kepada camat dan kepala desa di wilayahnya karena hal itu berpotensi menimbulkan gangguan seperti kemungkinan terjadinya pohon tumbang yang menghalangi jalan dan berakibat mengganggu pengguna jalan umum atau menimbulkan korban karena tumbang di lingkungan perumahan, sehingga hal itu perlu adanya antisipasi salah satunya dengan melakukan gerak cepat dan koordinasi untuk menanggulanginya.
“Untuk memastikan apakah musim hujan akan berlangsung lama atau tidak, belum ada informasi yang mengerucut namun dimulainya musim hujan sudah di pastikan pada bulan ini di wilayah Pemalang, sementara wilayah Pemalang selatan, namun demikian cuaca cukup signifikan, tidak menentu dan itu bisa terjadi di beberapa wilayah,” tutur Andri.
Mengenai adanya curah hujan yang cukup deras pada awal bulan november ini, Andre menuturkan, pihaknya perlu memetakan wilayah-wilayah di Kabupaten Pemalang yang rawan atau berpotensi terdampak perubahan iklim tersebut. Pemetaan dimulai dari wilayah pesisir atau pantura yang kemungkinan terdampak banjir bandang atau luapan air yang begitu besar dari wilayah atas atau munculnya banjir rob,selanjutnya di wilayah dataran rendah hingga ke dataran tinggi Andri imbau agar mengantisipasi kemungkinan terjadinya angin kencang atau puting beliung, kemudian di wilayah dataran tinggi juga perlu mengantisipasi adanya banjir bandang serta tanah longsor.
“Oleh karena itu kepada pemilik wilayah juga kita koordinasikan, memperhatikan wilayah wilayah penduduk yang rawan longsor. Tidak ketinggalan juga fasilitas umum, kondisi sungai, dan jembatan yang mungkin akan terdampak oleh arus air yang cukup deras,” tuturnya.










