Setelah laris dengan nastar tempe, Dzikriyah terus mencoba membuat kue kering lainnya kastengel tempe hingga sagu tempe. Ia menyebutkan, omset yang ia dapat setiap bulannya antara 3-5 juta rupiah, dan angka ini akan melonjak di hari raya Idul Fitri.
“Camilan yang saya buat ini tentu berbeda dengan lainnya, karena mengandung tempe sehingga ada kandungan protein dan gizi, bahan lain yang digunakan juga premium. Kalau lebaran, pembeli saya selain untuk dikonsumsi sendiri, biasanya buat oleh-oleh seperti ke Jakarta, Demak dan Kudus,” tukasnya.
Ia menambahkan, bahwa untuk pemesanan aneka kue kering tempe untuk hari biasa, pembeli bisa memesan terlebih dahulu dan mendekati perayaan Idul Fitri, aneka kue kering sudah ready sejak 3 bulan sebelumnya.










