“Mengingat, adanya stasiun pompa ini betul-betul dirasakan manfaatnya nanti untuk masyarakat setempat. Dimana, di tahun 2023 lalu, di wilayah Kampung Baru Tirto ini, pada saat curah hujan tinggi terjadi banjir sekitar satu meter, ketinggian air sungai dengan daratan kondisinya lebih tinggi air sungai, sehingga pembangunan stasiun pompa ini memang harus segera dilakukan untuk mengurangi genangan banjir dan rob di wilayah Kampung Baru, Tirto, Perumahan Gama Asri 1, 2 dan 3 serta wilayah sekitar. Mudah-mudahan semuanya diberikan kelancaran dan bisa segera beroperasional stasiun pompa disini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiarto, menjelaskan bahwa di Stasiun Pompa Kampung Baru Tirto, terdapat dua unit pompa, yaitu satu unit pompa dengan kapasitas 200 liter/detik dan satu unit lainnya dengan kapasitas 80 liter/detik. Ia menambahkan bahwa pembangunan stasiun pompa ini dibiayai oleh APBD Kota Pekalongan Tahun 2024 sebesar Rp 1.303.210.000,00 dengan lama pekerjaan 150 hari kerja sejak tanggal SPK yang dimulai pada 22 Juli 2024 dan ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2024.
“Pertengahan Desember selesai. Keterlambatan capaian progress disebabkan karena bobot terbesar itu pompa. Pompanya sudah datang, tetapi tidak bisa kami akui progress, karena baru bisa diakui jika pompa itu sudah beroperasi. Sebab, pompa itu material on set, baru bisa diakui kalau sudah beroperasi,” tandasnya.










