“Kontribusinya (Pemprov) sangat bagus. Pertama saya dikasih pelatihan-pelatihan. Yang awal-awal itu saya ikut pelatihan HAKI untuk mematenkan mereknya supaya mereknya tidak dipakai orang, ,” paparnya.
Ia melanjutkan, dirinya ikut lagi pelatihan manajemen yaitu pelatihan digital marketing. Kemudian saya ikut lagi pelatihan public speaking.
“Waktu itu saya juga dapat dana hibah yaitu untuk mengelola instagram itu untuk medsosnya,” tambahnya.
Aktif berpameran dan bersosial media membuat produk-produk Double Eight Craft mulai merambah pasar nasional, bahkan mancanegara.
“Tadinya instagramnya mungkin kurang bagus, kurang rapi. Medsosnya jadi rapi terus banyak followersnya, juga terus banyak yang order. Terus ada fasilitas pameran, biasa kalau sudah pameran itu banyak yang tahu, banyak masuk orderan juga. Penjualannya sekarang sudah sampai ke nasional yaitu ke pulau Sumatera sama pulau Kalimantan. Yang terakhir Alhamdulillah ada juga yang order yang dibawa ke Belanda,” terangnya.
Selain pameran, Lyna mengaku, pelatihan public speaking juga membawa manfaat besar saat harus mempresentasikan produknya.
“Sangat bermanfaat karena sering ikut kurasi. Dan saat kurasi harus presentasi jadi sangat bermanfaat waktu saya ikut public speaking kemarin,” lanjutnya. Ia berharap ke depan usahanya bisa semakin berkembang dan bisa semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganhar Pranowo berkomitmen meningkatkan pertumbuhan ekonomi, khususnya sektor UMKM.









