“Alhamdulilah kemarin dari hasil laporan Pak Camat, pembebasan lahan mengalami kekurangan sebesar Rp 245 juta, langsung dilunasi oleh Baznas Brebes,” kata Djoko.
Djoko mengungkapkan, sebenarnya di Desa Sridadi pada 2022 ada dua lokasi yang mengalami tanah gerak yaitu di Dukuh Karanganyar dan Dukuh Limbangan. Namun Lokasi di Dukuh Limbangan saat ini masih menunggu hasil kajian dari badan metrologi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Rakyat Pemprov Jawa Tengah Ir Arief Djatmiko MA menjelaskan, program RUSPIN bagi 64 warga terdampak tanah gerak di Desa Sridadi akan segera dilaksanakan pada 2025.
Rumah yang dibangun berupa Rumah Unggul Sistem Panel Instan (RUSPIN), hal ini dilakukan untuk penyetaraan anggaran dan lebih aman karena dirakit menggunakan panel yang saling berkaitan. Anggaran stimulan yang diberikan kepada warga untuk memiliki rumah tersebut sebesar Rp40 juta setiap rumah.
“Kami memberikan rumah, sisanya seperti air listrik dilakukan secara swadaya, sehingga diharapkan dalam program ini semangat gotong royong sangat dibutuhkan,” ujarnya.










