SLAWI, korantegal.com – Ngabuburit di wilayah Slawi, Kabupaten Tegal, berbeda dengan daerah lainnya. Untuk menunggu berbuka puasa di bulan Ramadhan atau ngabuburit ini, para pecinta seni di wilayah tersebut menari atau jogetan selama 7 jam di Gedung Rakyat Slawi, Jumat 29 April 2022. Jogetan diikuti sedikitnya 300 penari yang berasal dari siswa SD, SMP hingga siswa SMA/SMK.
Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKDKT) Agus Wardhana mengatakan, kegiatan dalam rangka memperingati Hari Tari Dunia (HTD) 2022 ini sekaligus untuk menunggu berbuka puasa. Kegiatan tersebut mengusung tema Awak Obah Ati Bungah, Slawi 7 Jam Jogedan.
Menurut Agus, momentum HTD merupakan potret greget seniman, khususnya tari di Kabupaten Tegal untuk eksis nguri-uri kebudayaan. Terlebih, HTD kali ini seiring dengan musim Mudik Lebaran. Sehingga sekaligus untuk hiburan dan mengenalkan tradisi budaya Tegal kepada warga perantau yang sekarang sedang mudik.
“Untuk kegiatan ini, kami menggunakan anggaran swadaya. Alhamdulillah berlangsung sukses,” ujarnya.
Sementara, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Wuninggar didampingi Ketua DKDKT Agus Wardana dan Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Tegal (DKKT) Imam Joend, saat membuka acara itu mengatakan, para peserta Slawi 7 Jam Jogedan ini berasal dari 20 sanggar tari dan grup tari dari berbagai sekolah. Mereka pentas di dua stage, yakni di dalam Gedung Rakyat dan pelataran Kantor DKDKT.
Selain penampilan tarian secara maraton oleh 7 penari selama 7 jam, juga terdapat flashmob dengan menghadirkan Maestro Tari Endel Suwitri dan Nyanyi Bersama lagu Tegalan berjudul Galawi yang dibawakan oleh Imam Joend.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Harus menjadi agenda rutin untuk menciptakan bibit bibit penari dari Kabupaten Tegal,” imbuhnya. (jeki)




